Teks foto : Sosialisasi Edukasi Pola Asuh Anak di Kabupaten Batubara. |
TOPJURNALNEWS.COM - Pola asuh orangtua adalah keseluruhan interaksi orangtua dengan anak. Orangtua menstimulasi anaknya dengan mengubah sikap, perilaku, memberikan perhatian, peraturan, kedisiplinan, reward dan funishman, pengetahuan dan tanggapan terhadap keinginan anaknya, serta nilai-nilai yang dianggap tepat oleh orang tua.
Hal tersebut disampaikan Ketua Bunda Paud Kabupaten Batu Bara, Ny. Maya lndriasari Zahir, saat membuka Sosialisasi Edukasi Pola Asuh Bagi Kepala TK Negeri Pembina Kecamatan, se Kabupaten Batu Bara, Rabu (09/02/2022).
Menurut Maya, pentingnya pola asuh anak mulai dari keluarga. Sehingga anak dapat tumbuh cerdas, dan ber ahlaq mulia. Kemudian keluarga menurutnya merupakan lingkungan sosial pertama yang ditemui individu sejak mereka lahir ke dunia. Lingkungan keluarga pertama adalah Ayah, lbu dan individu itu sendiri. Dengan demikian hubungan antara individu dengan kedua orangtuanya merupakan hubungan timbal balik dimana terdapat interaksi di dalamnya.
Maya juga mengatakan bahwa setiap orangtua tentunya ingin yang terbaik bagi anak-anak mereka. Keinginan ini kemudian akan membentuk pola asuh yang akan ditanamkan orangtua kepada anak-anak.
Sebelumnya Kadisdik Batu Bara, llyas Sitorus menyampaikan bahwa semua Kecamatan di kabupaten Batu Bara sejak pertengahan Tahu2021 telah berdiri TK Negeri Pembina Kecamatan. "Pak Bupati berharap keberadaan TK Negeri Pembina Kecamatan agar mampu menjadi rujukan TK/PAUD yang ada di setiap Kecamatan," ujarnya. Pola asuh yang terbentuk dari lingkungan keluarga (orang tua) dan juga pola asuh yang dimulai dari jenjang Pengembangan Anak Usia Dini, Taman Kanak-Kanak sampai kepada jenjang Pendidikan Dasar memiliki pengaruh penting terhadap perkembangan emosi anak.
Dari beberapa pendapat para ahli, menurut llyas salah satunya mengutif pendapat Diana Baumrind (1967), membagi pola asuh ke dalam 3 (tiga) bentuk, yaitu Pola asuh otoriter (authoritarian parenting) Orangtua dengan tipe pola asuh ini biasanya cenderung membatasi dan menghukum, kemudian Pola asuh demokratis/otoritatif (authotitative parenting) pola asuh ini bersifat positif dan mendorong anak-anak untuk mandiri, namun orangtua tetap menempatkan batas-batas dan kendali atas tindakan mereka dan Pola asuh permisif (permissive parenting). Dalam pola asuh ini orangtua dengan gaya pengasuhannya tidak pernah berperan dalam kehidupan anak. Anak diberikan kebebasan melakukan apapun tanpa pengawasan dari orangtua.(SA)