Aksi demo yang digelar secara spontanitas ini, menuntut agar pemerintah setempat memperbaiki jalan dan membuka kembali sejumlah drainase yang ditutup oleh para pemilik gudang yang ada dilokasi tersebut.
Pengamatan wartawan dilokasi, para warga yang didominasi para ibu - ibu sempat memblokade jalan sehingga truk - truk yang melintas dilahan tersebut berhenti.
Anto Jegrik salah satu tokoh pemuda yang ditemui dilokasi mengatakan, aksi yang demo yang digelar tersebut bentuk protes kepada pemerintah setempat dan khususnya para pemilik gudang dan industri yang ada di Pasar 9 yang tak perduli dengan kondisi jalan yang rusak belasan tahun.
Lebih lanjut disampaikan Anto Jegrik, jalan semakin rusak bukan hanya dilalui oleh truk - truk besar tapi juga banyaknya drainase yang ditutup oleh para pemilik gudang.
"Banyak drainase yang ditutup oleh pihak gudang, sehingga bila hujan tiba air tak dapat jalan karena dranase tertutup dan tergenang dibadan jalan,"sebutnya.
"Kami meminta agar segera dilakukan perbaikan jalan dan pengorekan drainase yang telah ditutup para pemilik gudang, karena dulu walaupun jalan ini belum perna di aspal tapi tak pernah banjir karena drainasenya lancar,"tambahnya.
Aksi demo damai tersebut bubar usai warga bersama ormas menyampaikan orasinya. (Din)
