Proyek Drainase Senilai Rp.3 M Lebih di Simpang Jalan Teuku Umar Medan Polonia Terkesan Dikerjakan Asal Jadi

Sebarkan:

TOPJURNALNEWS.COM - Meskipun berbiaya sangat mahal, namun pengerjaan proyek Drainase di Simpang Jalan Teuku Umar Kecamata Medan Polonia ini terkesan dikerjakan asal jadi oleh rekanan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi (SDABMBK) Kota Medan, PT Putra Randra Energi.

Pantauan wartawan dilokasi, Senin (23/12/24), proyek drainase senilai Rp.3,6 Milyar lebih tersebut menggunakan U-ditch beton, namun diduga pengerjaannya  terkesan asal jadi.

Tampak dalam pengerjaannya U-ditch tidak diletakkan saling menempel, melainkan ada cela yang di cor beton, sehingga diduga dapat mengurangi kekuatan jalan tersebut.

Diketahui U-ditch dicetak sudah mempunyai kekuatan yang standarisasinya sudah melaui uji coba. Sedangkan cor benton yang di buat secara manual di persimpangan Jalan Teuku Umar tersebut belum dilakukan test kekuatan tonasenya.

Menurut pekerja dilokasi, mereka hanya mengerjakan sesuai yang di perintahkan pemborong," kami hanya kerjakan sesuai yang diperintahkan pemborong pak," ujar pekerja, Senin (23/12).

Lazimnya, untuk pemasangan U-ditch harus rapat satu sama lain (tidak ada celah) untuk menghasilkan hasil yang maksimal, bukan seperti yang dikerjakan di persimpangan Jalan Teuku Umar Medan didapati ada cela, sehingga terkesan ada sambungan.

Sementara di persimpangan tersebut U-ditch dapat dipasang lurus sejajar memotong persimpangan Jalan Teuku Umar tanpa ada sambungan.

Mengingat, disetiap persimpangan laju kendaraan yang melintas kecepatannya berkurang (lambat), sehingga beban kendaraan akan lebih berat. Jadi dibutuhkan kekuatan U-ditch yang kuat agar tidak ambruk menahan beban kendaraan yang melintas diatasnya.

Sementara itu juga terlihat dalam pantauan wartawan, pada samping parit yang dilakukan pengorekan hanya ditimbun dengan tanah bercampur pasir bekas korekan parit tersebut, tanpa ada penambahan. Terlihat timbunan tersebut tidak padat bahkan semakin banyak membuat debu berterbangan.

Dikesempatan terpisah, Kabid Drainase Dinas SDABMBK Kota Medan, Gibson Panjaitan dikonfirmasi wartawan , Minggu (29/12/24), membenarkan kalau timbunan pinggiran galian parit tersebut hanya ditimbun menggunakan tanah korekan parit tersebut.

" Pinggiran hanya ditimbun bukan dicor. Ditimbun dengan tanah korekan parit itu ya bg. Ia bg sisa galian," kata Plt Kadis SDABMBK ini.

Dia juga menyebutkan, dibangunnya drainase dikawasan tersebut dikarenakan didepan Sun Plaza selalu banjir. Jadi untuk mengatasi genangan air tersebut mesti dialirkan dari lokasi tersebut. "Sun Plaza kan selalu banjir, pusat keramaian, selalu viral, cara mengatasi nya harus kita alirkan dari drainase bg dari lokasi ini," sebutnya. (lik)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini