TOPJURNALNEWS.COM - Penjabat Bupati Tapanuli Utara (Taput) Dimposma Sihombing mengatakan, upaya pemulihan pascabencana banjir bandang yang melanda sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Pahae Jae, di penghujung akhir tahun 2024 harus segera dilaksanakan.Foto: Pj Bupati Taput Dimposma Sihombing, meninjau banjir bandang di Pahae Jae yang merusak puluhan rumah dan ratusan hektar lahan pertanian. (Foto: TOPJURNALNEWS.COM / pemkab Taput)
"Selain penanganan kerusakan pipanisasi PDAM Mual Natio yang masih dalam perbaikan, saya tekankan agar pemulihan pascabencana banjir bandang di Pahae Jae segera dilaksanakan," ujar Pj Bupati Dimposma, Jumat (3/1/2025).
Saat melakukan peninjauan bencana alam banjir bandang yang melanda wilayah kecamatan Pahae Jae pada Minggu 29 Desember 2024 sekira pukul 18.30 WIB, Dimposma berdiskusi dengan masyarakat terdampak bencana di Kantor Camat Pahae Jae.
Dimposma didampingi Pj Sekda David Sipahutar dan sejumlah pimpinan OPD bersama ratusan warga terdampak memenuhi aula Kantor Camat Pahae Jae dalam merumuskan upaya dan langkah segera untuk pemulihan pascabencana.
Dinas PUTR Taput ditugasi untuk segera menurunkan alat berat kecil satu unit untuk normalisasi saluran air di Kelurahan Pasar Sarulla, menurunkan alat berat besar dua unit untuk normalisasi sungai Aek Sarulla di hulu maupun di hilir, pembersihan lahan pertanian (sawah dan ladang), membuat surat permohonan perbaikan bendungan dan pembangunan sheet pile di sepanjang sungai Aek Sarulla ke Dinas PUTR Sumut dan BWS wilayah Sumut, serta membuat surat permohonan bantuan alat berat dari kabupaten tetangga.
Sementara, Dinas Sosial diperintahkan untuk segera mendirikan dapur umum, bantuan perlengkapan alat masak dan tagana, pendataan korban bencana dan lahan pertanian yang rusak, membuat usulan bantuan sembako ke Kemensos dan Dinas Sosial Sumut.
Dinas Perkim diminta untuk mendata kerusakan dan kerugian fasilitas umum, dan kerusakan rumah warga dalam kategori rusak berat, rusak ringan, dan rusak sedang.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup juga diperintahkan untuk menelusuri genangan air di sumber longsor dan mencari solusinya, serta penambahan armada Damkar dari Satpol PP.
Camat dan Sekcam Pahae Jae juga diminta untuk segera membuat laporan bencana tertulis yang ditujukan kepada Bupati Taput dilengkapi dengan data masyarakat korban bencana dan foto copy KK beserta foto dokumentasi. Membuat laporan dan data kerusakan lahan pertanian bekerjasama dengan koordinator PPL.
Dinas Ketapang ditugasi untuk mengumpulkan data dari koordinator PPL terkait kerusakan lahan pertanian dan kebutuhan perbaikan lahan pertanian.
PDAM Mual Natio juga diminta untuk mempersiapkan mobil tangki air bersih, PT PLN agar memperbaiki arus listrik di Desa Parsaoran Samosir, dan BPBD diharapkan segera membuat SK darurat bencana hidrometeorologi Kabupaten Taput, membuat rapat koordinasi Forkopimda, mempersiapkan peralatan untuk pembersihan material banjir bandang.
Membuat RAB penanggulangan bencana sungai, normalisasi saluran irigasi, dan perbaikan MCK, pembentukan posko bantuan bencana di Kantor Camat Pahae Jae, serta membuka rekening donasi bencana hidrometeorologi Tapanuli Utara.
Berdasarkan data sementara BPBD Taput, bencana banjir bandang yang melanda Pahae Jae tidak menimbulkan korban jiwa, namun puluhan unit rumah warga mengalami kerusakan akibat material berupa ribuan ton kayu yang terbawa banjir, merendam sekitar 140 rumah warga, serta merusak sekitar 100 hektar lahan pertanian masyarakat.
Selain itu, dilaporkan juga satu unit Puskesmas Sarulla terendam lumpur tebal, satu unit pasar Sarulla, satu unit kamar mandi umum, satu unit mobil rusak ringan, satu unit sepeda motor rusak akibat terendam banjir, satu unit mobil gilingan padi hanyut terbawa arus air, serta jalan penghubung antar dusun tidak bisa dilalui kendaraan. (bisnur sitompul)